Showing posts with label IP STATIS. Show all posts
Showing posts with label IP STATIS. Show all posts

Friday, October 3, 2014

Remote Mikrotik Jarak Jauh dengan Internet IP PUBLIC

Berikut saya jelaskan bagaimana cara remote mikrotik dari internet, ketika sedang dirumah asyik-asyik maen game tau-tau dapat telpon laporan kalo ada problem jaringan dikantor, atau orang kantor minta dibatasi internetnya, atau anda punya warnet jadi bisa pantau dari gadget anda/laptop anda dirumah.

Berikut ulasan beberapa yang cukup efektif dalam memantau jaringan mikrotik anda jarak jauh.   

Syarat Utama :
-    Wajib ada koneksi Internet keduanya. baca Setting Speedy Dengan Mikrotik.
-    Harus ada IP PUBLIC yang akan diremote dan kalau bisa IP PUBLIC tersebut type IP STATIS (Dialup modem cek di status, Dial up di Mikrotik cek di address list)

Dial up Speedy di Modem
Dial speedy di modem, mikrotik hanya untuk mengatur saja, IP Publik speedy akan didapat ketika koneksi terhubung ke internet. Berikut caranya :
Masuk modem, kemudian masuk Advanced Setup >> NAT >> Virtual server Set port forward pada modem (Modem TP LINK)


Rule Index : 1
Application : Mikrotik
Protocol : ALL
Start Port Number : 80
End Port Number : 8291
Local IP Address : 192.168.101.1 ( Isi dengan IP Address Mikrotik yang konek ke Modem ADSL).


Untuk Modem Linksys
Klik Applications & Gaming, isi Port Range
Application : Mikrotik
Start Port Number : 80
End Port Number : 8291
Protocol : Both
Enable : Centang
IP Address : 192.168.101.1 ( Isi dengan IP Address Mikrotik yang konek ke Modem ADSL)


Coba remote melalui internet pakai winbox, masukkan ip publik, username dan password mikrotik.



Bila tidak bisa coba cek Status modem apakah IP PUBLIC sudah muncul bila sudah selamat anda berhasil remote mikrotik via internet jarak jauh


Dial up Speedy di Mikrotik
Modem ADSL Brigde Mode artinya modem speedy hanya sebagai jembatannya lalu lintasnya tetapi PC Mikrotik Router sebagai dialnya dan mendapatkan IP PUBLIC.

Untuk melihat IP PUBLIC di mikrotik pakai winbox, buka menu IP � Addresses.

Berikut langkah-langkahnya :
Setting port forward di Mikrotik yang akan diremote

Masuk winbox, buka menu IP > Firewall > NAT
Buat Destination NAT
Menu tab General
Chain : dstnat
Dst. Address : IP Publik ISP
Protocol : 6 (tcp)
Dst Port : 8291


Menu tab Action
Action : dst-nat
To Addreses : 192.168.101.1 ( IP Address Lokal Mikrotik)
To Ports : 8291


Buat Source NAT
Menu tab General
Chain : srcnat
Src. Address : 192.168.101.0/24
Dst. Address : 192.168.101.1 (IP Lokal Mikrotik)
Protocol : 6 (tcp)
Any Port : kosongi
Out. Interface : Ether3-LAN (Interface yang mengarah ke jaringan lokal)


Menu tab Action
Action : masquerade



Akhirnya selesai juga, hehehe gampang bukan???
Kalau yang sudah bisa nanti akan bilang "Oohh gitu caranya... oalah mek ngene tok... owh ngunu ta..." :D
Terima kasih telah berkunjung diblog saya.
Mohon komentarnya ya, bila yang masih bingung bisa langsung komen mawon.


JUAL BUKU YASIN DAN UNDANGAN MURAH MERIAH
klik aja Bisnis Pemuda Surabaya

Saturday, September 27, 2014

Mencegah User Tidak Mengganti IP Address STATIS

Kali ini saya akan mensharing bagaimana Mencegah User Tidak Mengganti IP Address Statik yang kita berikan sebnya tidak jauh beda dengan artikel sebelumnya Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick � Mikrotik.
Sering kali user mencoba mengganti ip address karena niat mereka itu sapa tau dapet IP address yang gak di limit atau sebelumnya tidak dapat internet akhirnya dapet internet, atau bisa jadi yang sebelumnya dapat internet eh malah apes gak dapat internet. Jadi dengan setting mikrotik ini jika user mengganti ip address yang tidak sesuai yang kita berikan maka mereka tidak dapat menggunakan koneksi internet.

Untuk mengatasinya di Mikrotik sudah ada semacam Firewall untuk dapat mencegahnya namun harus mensettingnya terlebih dahulu agar berjalan dengan lancar.

Ok langsung ke tahap settingan Firewallnya.

Contoh :

Sebelumnya kita sudah membuat IP Static dibeberapa komputer client seperti ini  :
Client A : IP 192.168.1.101, MAC : 64:77:91:31:0F:29 limit download 512kbps, limit upload 128kbps
Client B : IP 192.168.1.102, MAC : 00:1A:98:73:86:65 limit download 1mbps, limit upload 256kbps
Client C : IP 192.168.1.102, MAC : 34:0A:FF:2A:C4:2E Tidak ada akses internet. dst.

Permasalahannya Client A ingin mencoba ganti-ganti ip address sampai ketemu memakai IP Client B(saat itu komputernya belum menyala). Karena Client A juga membocorkan caranya ke Client C, Otomatis Client C ikut mengganti IP nya namun akhirnya mendapatkan IP Client A, Client A seneng banget dapet IP Client B karena tambah cepat internetnya, dan saat Client B sudah menyala terjadilah IP Conflict dan pada akhirnya tidak bisa mendapatkan akses internetnya.

Untuk IP Conflict anda juga bisa baca artikel Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick � Mikrotik.
Berikut salah satu tehnik  menghindari hal tersebut ini, dengan menggunakan firewall mikrotik.
Buka Winbox � buka menu New Terminal.

Ketik scriptnya seperti contoh dibawah ini :
/ip firewall filter add chain=forward action=drop src-address=!192.168.1.101\
src-mac-address=64:77:91:31:0F:29
/ip firewall filter add chain=forward action=drop src-address=!192.168.1.102\
src-mac-address=00:1A:98:73:86:65
/ip firewall filter add chain=forward action=drop src-address=!192.168.1.103\
src-mac-address=34:0A:FF:2A:C4:2E


Penjelasan script di atas :
Mac Address Client A (64:77:91:31:0F:29) dengan chain=forward dimana  IP Client A melewati firewall mikrotik jika menggunakan IP address selain 192.168.1.101 akan di drop alias internet/koneksi tidak akan berjalan. Begitu pula pada Client lainnya.

Saya buat seperti agar para user yang kreatif akan kenakalannya tidak bisa berbuat apa-apa lagi :D
Cukup Sekian tutorial hari ini. Bila ada yang mau request silahkan, saya akan coba mencari/membuatkan jawaban anda.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.Amin.



Selain Service saya juga jual buku Yasin dan Undangan Murah dan Bermanfaat. 
klik aja Bisnis Pemuda Surabaya

Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick � Mikrotik



Sebelumnya saya sudah membahas artikel kenapa dan bagaimana cara agar tidak terjadi IP Conflict di Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick namun artikel sebelumnya ada beberapa kekurangan mulai dari user bisa mengganti IP sendiri sehingga bisa mendapatkan internet dan bisa jadi mendapatkan kecepatan yang besar.

Sekarang saya akan bahas bagaimana cara agar tidak terjadi IP Conflict di Mikrotik.

Berikut langkah-langkahnya :

      Buka Mikrotik dari Winbox untuk memudahkan. Bila belum ada download disini.
      Buka menu IP � ARP.
      Di ARP akan ditemui banyak IP Address yang aktif namun masih IP terdeteksi huruf D(Dinamic), artinya IP Address dan MAC dapat berubah sewaktu-waktu walaupun komputer sudah disetting STATIS.


      Pilih salah satu IP Address di ARP � klik kanan IP tersebut pilih Make Static.


      Maka status yang awalnya terdapat huruf D(Dynamic) akan hilang karena sudah didefaultkan(dipatenkan) menjadi STATIC di Mikrotik. Hal ini bila ada komputer lain menyamakan dengan IP Address yang sudah di default di Mikrotik maka komputer tersebut tidak akan mendapatkan koneksi internet.
      Lakukan hal tersebut kepada IP komputer yang sudah memakai IP STATIS.


      Kemudian Tes apakah benar komputer lain tidak bisa memakai IP yang sudah didefault/dipatenkan.

Cukup sekian tutorial Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick � Mikrotik. Mohon maaf bila ada salah kata atau kurang kata dari wacana diatas. Anda bisa memberikan komentar atau merequest hal tentang mikrotik/lainnya.

Selamat mencoba, semoga berhasil.
Berikutnya saya akan membahas dengan cara berbedaditutorial bagaimana cara Mencegah User Tidak Mengganti IP STATIS di Komputer.

Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick di Jaringan Lokal

IP Conflick istilahnya IP Address di dua komputer/laptop itu mendapatkan IP yang sama, sehingga salah satu atau keduanya pada akhirnya lama-lama tidak bisa terkoneksi dengan internet maupun sharing dijaringan lokal. Biasa itu dikarenakan IP DHCP dan IP STATIS tidak dibedakan kelompok Ipnya, misalnya IP STATIS sudah dipasang di 20 komputer dengan IP 192.168.1.11-30, namun IP DHCP dibuka pula namun dengan kelompok cukup banyak mulai 192.168.1.11-254.
(Bila belum tau apa perbedaan IP STATIS dan IP DHCP bisa membaca juga artikel Perbedaan IP STATIS dengan IP DHCP - Windows)
Bilamana ada komputer dengan IP STATIS 192.168.1.18 belum terkoneksi kemudian ada pengguna komputer/laptop/gadget yang terkoneksi menggunakan IP DHCP di jaringan secara otomatis dan pada akhirnya mempunyai IP yang sama, maka pengguna IP STATIS akan terjadi konflik dan kemungkinan besar tidak akan bisa masuk jaringan.

Gambaran ringkasnya sebagai berikut :



Jika Laptop B IP DHCP terkoneksi terlebih dahulu dengan mendapatkan IP yang sama dengan Laptop A, kemudian Laptop A baru terkoneksi, maka IP Laptop A akan menginformasikan bahwa IP sudah digunakan.

Hal ini dapat dicegah dengan terlebih dahulu mensetting modem internetnya, saya ambil contoh pada tampilan Linksys.

Internet Connection Type : Automatic Configuration DHCP
DHCP SERVER : Enable
Start IP Address : 192.168.1.101 (berapa dimulai IP DHCP)
Max Number of DHCP users : 50 (Batas max pengguna mendapatkan IP DHCP)
Static DNS 1 : 202.134.0.155
Static DNS 2 : 202.134.1.10
Kemudian klik Save.

Untuk lebih mudahnya lihat seperti gambar dibawah ini :


Biasanya bila dikantor/warnet untuk memudahkan menghafal atau kepentingan hal tertentu, komputer menetap ditempat dipasang IP STATIS, agar mencegah terjadinya IP Conflick maka IP STATIS dikelompokkan diluar IP DHCP.

Contoh :
IP STATIS lantai 1 : 192.168.1.11-25 (25 IP)
IP STATIS lantai 2 : 192.168.1.26-40 (15 IP)
IP STATIS lantai 1 : 192.168.1.40-50 (10 IP)
IP STATIS IT : 192.168.1.201-210 (10 IP) dst.

Pada akhirnya IP tersebut tidak akan pernah terjadi conflick kecuali ada user sendiri yang mencoba mengganti IP Address karena mungkin tidak diberi hak akses internet dll itu tidak bisa dihindari, namun ada cara mengatasinya yaitu menggunakan RouterBoard Mikrotik.

Tapi saya akan membahasnya di tutorial berikutnya, yaitu bagaimana user walaupun sudah mengganti IP Addressnya tapi masih tidak bisa terkoneksi internet atau untuk memperoleh bandwidth yang besar.

Terimakasih sudah membaca artikel saya Cara Agar Tidak Terjadi IP Conflick. Bila ada salah kata atau kurang anda bisa memberikan komentar. Saya sebagai penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.Amin

Update :
Artikel agar tidak terjadi IP Konflik terbaru klik disini.

Friday, September 26, 2014

Perbedaan IP STATIS dengan IP DHCP - Windows

Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mensetting jaringan adalah harus mengetahui apa itu IP DHCP dan IP STATIS. IP ini biasanya dikonfigurasikan mulai jaringan kecil hingga besar. IP ini sering digunakan dimanapun anda pakai, baik dikantor, rumah, warnet, wifi area dll.
Jadi tidak ada salahnya mengetahui apa itu IP STATIS dan IP DHCP.

IP STATIS : Alamat IP yang tidak dapat berubah-ubah/setting manual.
IP DHCP : Alamat IP yang dapat berubah-ubah/otomatis.

Sebenarnya saya sebelumnya sudah membuat tutorial Merubah IP Address Secara Otomatis � Windows baik otomatis IP STATIS maupun IP DHCP, namun saya tetap akan menjelaskan perbedaan mendasarnya.

Berikut ulasannya :
Untuk IP STATIS dimana Alamat IP yang tidak dapat berubah-ubah/setting manual itu yang dimaksud adalah mensetting IP pada perangkat tertentu, seperti komputer/laptop dll.
Untuk mensettingnya cukup mudah, saya pakai Windows 7 yaitu Start � Control Panel -  Network and Sharing Center / Paling cepat klik 1 kali gambar komputer dipojok kanan sampai muncul tulisan Open Network and Sharing Center kemudian klik � Local Area Connection � klik Properties � klik 2x Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4)

Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar dibawah ini :



Pada Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4), IP STATIS menggunakan pilihan �Use The following IP Address�, mengisi manual IP yang terkoneksi dijaringan pusat dan menggunakan IP DNS manual pula untuk dapat terhubung ke internet(biasanya IP DNS mengikuti Provider yang terpasang).

Untuk IP DHCP di Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) adalah mamakai opsi �Obtain an IP address automatically�. Tetapi pada IP DNS anda bisa mensettingnya dengan 2 opsi, hal ini dikarenakan kemungkinan anda mempunyai referensi IP DNS lain dari pada IP DNS dari Provider Internet. Bila setelah mensetting IP menjadi IP DHCP maka secara otomatis akan berubah setiap harinya.




Itulah perbedaan antara IP STATIS dengan IP DHCP secara dasarnya.
Dan bila tertarik anda juga dapat melihat tutorial Merubah IP Address Secara Otomatis � Windows.

Sekian dan terimakasih anda meluangkan membaca artikel Perbedaan IP STATIS dengan IP DHCP - Windows. Semoga bermanfaat :)



Selain Service saya juga jual buku Yasin dan Undangan Murah dan Bermanfaat. 
klik aja Bisnis Pemuda Surabaya